7 Kesalahan Fatal Saat Interview Kerja Pabrik yang Harus Dihindari
Berdasarkan pengalaman Minpab, banyak kandidat yang punya kualifikasi bagus dan CV cemerlang, eh, malah terpeleset di tahap ini. Kenapa? Karena mereka melakukan kesalahan-kesalahan fatal yang tanpa sadar membuat HRD langsung memberikan stempel "TIDAK LOLOS". Sayang banget, kan?
Interview bukan cuma soal menjawab pertanyaan, tapi juga soal etika, sikap, dan kesan yang kamu tinggalkan. Biar kamu nggak jatuh di lubang yang sama, Minpab sudah merangkum 7 kesalahan paling fatal saat interview kerja pabrik. Wajib baca sampai habis!
Kenapa Satu Kesalahan Kecil Bisa Berakibat Fatal?
Ingat, HRD tidak hanya menilai jawabanmu, tapi juga kepribadianmu. Mereka mencari karyawan yang tidak hanya kompeten, tapi juga punya etos kerja yang baik, bisa diandalkan, dan mudah diajak bekerja sama. Kesalahan kecil bisa dianggap sebagai cerminan karaktermu yang sesungguhnya.
7 Kesalahan yang Wajib Dihindari
-
Datang Terlambat
Ini adalah dosa nomor satu yang tidak termaafkan. Datang terlambat, apapun alasannya (kecuali kondisi darurat luar biasa), mengirimkan pesan yang sangat negatif: kamu tidak disiplin, tidak menghargai waktu, dan tidak serius. Tips: Datanglah 15-30 menit lebih awal dari jadwal. Ini memberimu waktu untuk menenangkan diri, merapikan penampilan, dan membiasakan diri dengan lingkungan perusahaan.
-
Tidak Melakukan Riset Tentang Perusahaan
Saat HRD bertanya, "Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan kami?" dan kamu menjawab dengan gelagapan atau "Saya kurang tahu, Pak," saat itu juga nilaimu langsung anjlok. Ini menunjukkan kamu tidak punya inisiatif dan minat yang tulus. Tips: Luangkan waktu setidaknya 30 menit untuk membuka website atau media sosial perusahaan. Cari tahu produknya, lokasinya, dan nilai-nilai perusahaannya.
-
Menjelek-jelekkan Perusahaan atau Atasan Sebelumnya
Meskipun kamu punya pengalaman buruk di tempat kerja lama, jangan pernah menceritakannya saat interview. Mengeluh atau menjelek-jelekkan mantan bos akan membuatmu terlihat tidak profesional, tidak loyal, dan berpotensi menjadi karyawan yang bermasalah. Tips: Jika ditanya alasan resign, berikan jawaban yang netral dan fokus pada pengembangan diri. Contoh: "Saya mencari tantangan baru dan kesempatan untuk berkembang yang lebih sesuai dengan tujuan karier saya."
-
Bahasa Tubuh yang Buruk
Kadang, tubuhmu "berbicara" lebih jujur daripada mulutmu. Menghindari kontak mata, duduk membungkuk, menyilangkan tangan di dada, atau mengetuk-ngetuk jari menunjukkan kamu gugup, tidak percaya diri, atau bahkan tidak tertarik. Tips: Duduklah dengan tegap, berikan tatapan mata yang ramah pada pewawancara, dan gunakan gestur tangan sewajarnya untuk menekankan poin bicaramu.
-
Jawaban yang Tidak Jujur atau Terlalu Dilebih-lebihkan
HRD sudah mewawancarai ribuan orang. Mereka bisa dengan mudah mendeteksi kebohongan atau klaim yang berlebihan. Mengaku bisa mengoperasikan mesin yang sebenarnya tidak kamu kuasai, misalnya, hanya akan menjadi bumerang. Tips: Jujurlah pada kemampuanmu. Jika ada sesuatu yang belum kamu kuasai, tunjukkan antusiasmemu untuk belajar. Contoh: "Untuk mesin tipe X, saya belum pernah mengoperasikannya, namun saya adalah seorang pembelajar yang cepat dan sangat tertarik untuk mempelajarinya."
-
Terlalu Fokus pada Gaji dan Tunjangan
Wajar jika kamu penasaran soal gaji. Tapi, menanyakannya di awal interview adalah kesalahan besar. Ini akan membuatmu terlihat hanya mengincar uang, bukan kontribusi pada perusahaan. Tips: Biarkan pihak perusahaan yang memulai pembicaraan soal gaji. Biasanya, topik ini akan dibahas di akhir proses rekrutmen.
-
Tidak Bertanya Saat Diberi Kesempatan
Di akhir interview, HRD hampir selalu bertanya, "Apakah ada pertanyaan untuk kami?". Menjawab "Tidak ada, Pak/Bu" adalah kesempatan yang terbuang sia-sia. Ini bisa diartikan kamu kurang antusias atau tidak cukup penasaran dengan posisi dan perusahaan tersebut. Tips: Siapkan 2-3 pertanyaan cerdas. Ini menunjukkan inisiatif dan minatmu. Contoh pertanyaan: "Bagaimana budaya kerja di tim produksi?" atau "Tantangan terbesar untuk posisi ini di 3 bulan pertama apa ya, Pak/Bu?".
FAQ - Seputar Kesalahan Wawancara
- Bagaimana kalau saya sangat gugup sampai blank?
- Itu wajar. Jika kamu benar-benar lupa apa yang mau disampaikan, tarik napas dalam-dalam, tersenyum, dan katakan dengan jujur, "Mohon maaf Bapak/Ibu, saya sedikit gugup. Boleh saya minta waktu beberapa detik untuk menenangkan diri?" Keterbukaan ini lebih baik daripada memaksakan jawaban yang tidak karuan.
- Apakah boleh membawa catatan saat interview?
- Boleh. Membawa buku catatan kecil dan pulpen justru menunjukkan kamu orang yang terorganisir. Kamu bisa mencatat poin penting yang disampaikan HRD dan melihat daftar pertanyaan yang sudah kamu siapkan.
Interview adalah kesempatanmu untuk bersinar. Jangan biarkan kesalahan-kesalahan sepele merusak peluang emas yang sudah ada di depan mata. Dengan persiapan yang matang dan menghindari 7 poin di atas, Minpab yakin kamu bisa meninggalkan kesan yang kuat dan positif.
Selamat berjuang di medan pertempuran interview!